Fakta-Fakta Bakwan Goreng yang Jarang Diketahui, Menu Takjil Favorit di Bulan Puasa

1 week ago 19

Fimela.com, Jakarta Siapa yang tidak mengenal bakwan? Gorengan yang renyah ini selalu menjadi favorit saat bulan Ramadan tiba. Di seluruh Indonesia, hampir semua penjual takjil menjadikan bakwan sebagai salah satu menu unggulan. Bakwan telah lama dikenal sebagai pilihan yang digemari untuk menu berbuka puasa, "Karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut di dalam serta renyah di luar." Selain itu, bakwan juga merupakan makanan yang terjangkau, berukuran kecil, dan cukup mengenyangkan.

Di Indonesia, bakwan memiliki tingkat popularitas yang sangat tinggi, terutama di Pulau Jawa. Hampir semua restoran di Jawa menyajikan bakwan sebagai menu tambahan. Keberadaan bakwan yang mudah dijumpai dan harganya yang bersahabat menjadikannya camilan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.

Namun, apakah Anda menyadari bahwa bakwan bukanlah makanan yang berasal dari Indonesia? Ternyata, bakwan memiliki sejarah yang panjang yang berasal dari China, bahkan pada awalnya dibuat dengan menggunakan daging, bukan sayuran. Seiring berjalannya waktu, resep bakwan beradaptasi dengan bahan yang lebih mudah diakses, sehingga menjadikannya salah satu gorengan khas Indonesia yang sangat digemari. Lalu, bagaimana perjalanan bakwan hingga menjadi salah satu menu takjil yang paling dicintai saat Ramadan? Untuk mengetahui lebih jauh, simak fakta menarik mengenai bakwan, mulai dari asal-usulnya hingga alasan mengapa makanan ini tetap menjadi favorit di kalangan masyarakat Indonesia, sebagaimana dirangkum oleh fimela.com, Minggu (2/3).

Campuran tepung dalam resep ini jumlahnya sedikit. Fungsi utamanya hanya untuk merekatkan bulir jagung, selain itu agar tekstur bakwannya crispy!

Dari Tiongkok hingga Meja Makan Kita

Menariknya, bakwan yang kita kenal saat ini memiliki akar dari tradisi kuliner China. Dalam bahasa Hokkien, "bak" merujuk pada daging, sedangkan "wan" berarti bola, sehingga secara harfiah, bakwan pada awalnya adalah bola daging yang digoreng.

Sejarah bakwan diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17, ketika para perantau dari negeri tirai bambu membawa hidangan ini melalui jalur perdagangan. Proses perubahan resep bakwan terjadi karena harga daging yang cukup tinggi, sehingga masyarakat lokal mulai berinovasi dengan menggantinya menggunakan sayuran seperti wortel, kol, dan tauge yang dicampur dengan tepung sebelum digoreng.

Transformasi ini menjadikan bakwan lebih terjangkau dan mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat. Terutama sebagai camilan gorengan, bakwan kini dapat ditemukan di pasar tradisional maupun di kalangan pedagang kaki lima. 

Sebagai Menu Takjil Andalan

Bakwan telah menjadi makanan yang sangat terkenal, sehingga berbagai daerah di Indonesia berinovasi dengan menciptakan variasi bakwan yang berbeda. Contohnya adalah bakwan Malang, bakwan Pontianak, ote-ote dari Surabaya, hingga bala-bala yang berasal dari Jawa Barat. Setiap variasi memiliki keunikan tersendiri, baik dari bahan maupun bumbu yang dipakai, yang pada gilirannya menghasilkan cita rasa yang khas dan berbeda.

Ote-ote yang merupakan khas dari Jawa Timur memiliki bahan dasar yang mirip dengan bakwan umumnya, seperti tepung terigu, penyedap rasa, dan sayuran. Namun, yang membedakan adalah setiap potongan ote-ote ini biasanya dilengkapi dengan irisan udang, sehingga menambah cita rasa yang gurih dan lezat. Ukuran ote-ote juga lebih besar dibandingkan dengan bakwan yang biasanya digoreng tipis.

Di Surabaya, masyarakat biasa menikmati ote-ote sebagai menu takjil dengan tambahan cabai rawit atau sambal petis yang berwarna hitam. Sementara itu, bagi warga Jawa Barat, menikmati bakwan akan semakin nikmat jika dipadukan dengan sambal goang yang terbuat dari cabai, bawang, dan kecur, atau sambal terasi yang memiliki rasa manis dan pedas.

Kenapa Bakwan Jadi Menu Takjil Favorit Ramadan?

Setiap sore selama bulan Ramadan, para pedagang gorengan yang berjualan di tepi jalan selalu diserbu oleh pembeli yang mencari takjil untuk berbuka puasa. Salah satu menu yang paling banyak diminati adalah bakwan, yang memiliki sejumlah alasan mengapa gorengan ini sangat digemari. Pertama, bakwan sangat mudah ditemukan karena dijual di hampir semua penjual takjil, baik di pasar Ramadan maupun di gerobak-gerobak gorengan. Kedua, rasanya yang gurih dan mengenyangkan menjadi daya tarik tersendiri, di mana kombinasi antara tepung dan sayuran memberikan cita rasa yang nikmat setelah seharian berpuasa.

Selain itu, harga bakwan juga sangat terjangkau. Jika dibandingkan dengan makanan takjil lainnya seperti kolak atau es buah, bakwan relatif lebih murah dan bisa dibeli dalam jumlah yang banyak. Hal ini menjadikannya pilihan yang praktis untuk berbuka puasa. Tidak hanya itu, bakwan juga mudah dibuat sendiri di rumah. Dengan bahan yang sederhana dan cara memasak yang tidak rumit, bakwan dapat dikombinasikan dengan berbagai topping, seperti bakwan udang atau bakwan jagung, untuk menambah variasi rasa.

Popularitas bakwan sebagai pilihan takjil juga didukung oleh hasil survei yang dilakukan oleh Populix pada tahun 2024, yang menunjukkan bahwa lebih dari 70% masyarakat Indonesia memilih gorengan, termasuk bakwan, sebagai takjil favorit mereka saat Ramadan.

"Gorengan telah bertahan menjadi menu favorit buka puasa selama bulan Ramadan. Terbukti dari survei yang dilakukan Populix tahun 2024, 2023, dan 2022. Presentasenya selalu di atas 70%, bahkan gorengan selalu dipilih baik saat berburu takjil di pasar Ramadan maupun masak sendiri di rumah." tulis laman communication.uii.ac.id

Bakwan Bukan Satu-Satunya Gorengan Ramadan yang Populer

Selain bakwan, terdapat berbagai pilihan gorengan lain yang kerap disajikan sebagai menu untuk berbuka puasa. Di antara pilihan tersebut adalah: Tempe mendoan, yaitu tempe yang digoreng setengah matang dengan balutan tepung berbumbu.

Kemudian ada tahu isi, yang merupakan tahu yang diisi dengan sayuran dan digoreng hingga mendapatkan tekstur renyah. Tak ketinggalan, pisang goreng, salah satu jenis gorengan manis yang juga menjadi favorit saat berbuka. Selain itu, risoles dan pastel juga merupakan gorengan yang berisi sayuran atau daging yang dibungkus dengan kulit tipis sebelum digoreng.

Gorengan memang menjadi pilihan yang digemari oleh masyarakat Indonesia, namun bakwan tetap memiliki posisi khusus di hati banyak orang. Hal ini terutama disebabkan oleh fleksibilitasnya, di mana bakwan dapat dibuat dengan berbagai macam bahan tambahan. Contohnya, ada bakwan jagung, bakwan udang, hingga bakwan kornet, yang semuanya menawarkan cita rasa yang berbeda. Dengan berbagai variasi tersebut, tidak heran jika bakwan selalu menjadi salah satu gorengan yang banyak dicari saat berbuka puasa.

Bakwan, Gorengan Lezat yang Harus Dikonsumsi dengan Bijak

Meskipun lezat dan menggugah selera, konsumsi gorengan seperti bakwan perlu dibatasi, terutama selama bulan Ramadan. Pasalnya, gorengan yang dimasak dengan minyak berulang kali mengandung lemak trans yang bisa berbahaya bagi kesehatan, seperti:

  • Meningkatkan kolesterol:
  • Memicu gangguan pencernaan
  • Meningkatkan risiko penyakit jantung dan obesitas

Kementerian Kesehatan RI menyarankan agar konsumsi gorengan tidak berlebihan, terutama saat berbuka puasa. Sebagai alternatif, Anda bisa mencoba:

  • Menggoreng dengan minyak baru dan tidak berulang kali digunakan
  • Menggunakan metode memasak yang lebih sehat, seperti memanggang atau menggoreng dengan air fryer
  • Menyeimbangkan menu berbuka dengan makanan bergizi lainnya, seperti buah dan sayur segar

Dengan cara ini, Anda tetap bisa menikmati bakwan sebagai takjil tanpa harus khawatir dengan dampak negatifnya bagi kesehatan.

"Jadi, mengonsumsi gorengan saat buka puasa sebenarnya boleh-boleh saja Namun, jangan berlebihan, ya. Cukup makan 1 potong gorengan favoritmu untuk memanjakan lidah setelah seharian berpuasa." kata dr. Merry Dame Cristy Pane di laman alodokter.

FAQ: Pertanyaan Seputar Bakwan dan Ramadan

1. Kenapa bakwan disebut bala-bala di Jawa Barat?Di Jawa Barat, bakwan lebih dikenal sebagai bala-bala, yang artinya "berantakan" dalam bahasa Sunda, menggambarkan tampilan bakwan yang tidak beraturan.

2. Apakah bakwan berasal dari Indonesia?Tidak, bakwan berasal dari China, awalnya dibuat dari daging sebelum akhirnya beradaptasi menjadi gorengan sayur di Indonesia.

3. Kenapa bakwan selalu ada saat Ramadan?Bakwan mudah ditemukan, murah, dan mengenyangkan, sehingga menjadi pilihan utama takjil saat berbuka puasa.

4. Bagaimana cara menikmati bakwan lebih sehat?Gunakan minyak baru, goreng dengan air fryer, dan imbangi dengan makanan bergizi seperti sayur dan buah.

5. Apa perbedaan bakwan dan perkedel jagung?Bakwan umumnya berbahan dasar sayuran seperti kol dan wortel, sedangkan perkedel jagung menggunakan jagung sebagai bahan utama.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Miranti
ilustrasi kolak pisang, singkong, kolang kaling/craftlog.com

FoodResep Menu Takjil Kolak Rendah Kalori, Hidangan Lezat dan Sehat di Bulan Ramadan

Koleksi resep kolak sehat dan rendah kalori ini ideal untuk berbuka puasa, mendukung program diet, serta memberikan tips menjaga keseimbangan nutrisi.

 pexels/Matheus Bertelli)

LifestyleMenghitung Jumlah Libur Lebaran 2025, Sudah Tahu Mau Kemana?

Liburan Lebaran 2025 memberikan kesempatan cuti panjang selama 11 hari, yang terdiri dari libur nasional, cuti bersama, dan akhir pekan; lihat jadwal lengkapnya di sini!

Sinetron Lorong Waktu 2025

EntertainmentSinetron Lorong Waktu Kembali Tayang Saat Ramadan, Kisah Petualangan Baru Haji Husin dan Zidan

Sinetron ikonik Lorong Waktu kembali tayang di Ramadan 2025, mengikuti petualangan baru Haji Husin dan Zidan yang kini dewasa, bersama karakter baru Cantika, di SCTV dan Vidio.

Sinetron Lorong Waktu 2025

EntertainmentJadwal Tayang, Sinopsis, dan Link Streaming Sinetron Religi Lorong Waktu 2025

SCTV dan Vidio akan menayangkan serial Lorong Waktu 2025 pada bulan Ramadan 2025, tetapi jadwal tayangnya belum diumumkan. Artikel ini akan menyajikan prediksi dan cara untuk memperoleh informasi resmi.

“Boleh kan sekali kali feminim,” tulis Tissa Biani lewat fotonya di sebuah hotel. Tissa Biani pakai atasan bermotif garis-garis hitam putih yang dipadukan dengan rok mini biru. Penampilannya terlihat santai namun tetap stylish, cocok dengan latar ruangan modern yang elegan. (Liputan6.com/IG/@tissabiani)

EntertainmentPenuh Antusias, Tissa Biani Bagikan Momen Masak Menu Sahur Sehat dan Lezat

Tissa Biani menyambut bulan Ramadan dengan menyiapkan sahur yang sehat untuk keluarganya, memilih menu tanpa santan agar lebih ringan.

Read Entire Article
Food |