Ketahui Penyebab Minyak Goreng Cepat Menghitam, Lengkap dengan Dampak dan Tips Mencegahnya

3 weeks ago 11

Fimela.com, Jakarta Minyak goreng adalah salah satu bahan penting yang hampir selalu tersedia di setiap dapur rumah tangga. Sayangnya, sering kali kita menemukan bahwa minyak goreng yang baru digunakan beberapa kali sudah berubah warna menjadi gelap, bahkan sampai menghitam. Perubahan warna ini bukan hanya masalah penampilan, tetapi juga merupakan tanda adanya proses kimia yang bisa berpengaruh serius terhadap kualitas makanan dan kesehatan.

Kejadian minyak goreng yang cepat menghitam ini sering menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai apa yang menyebabkan hal tersebut. Apakah ini disebabkan oleh suhu yang terlalu tinggi, jenis makanan yang digoreng, atau mungkin cara penyimpanannya yang kurang tepat?

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai sebab minyak goreng cepat menghitam, dampak negatifnya bagi kesehatan, serta langkah-langkah praktis yang dapat Anda terapkan untuk mencegahnya. Dengan informasi yang akurat, Anda dapat memastikan bahwa makanan yang disajikan tetap enak dan aman untuk dikonsumsi oleh keluarga.

Penyebab Minyak Goreng Cepat Menghitam

Minyak goreng yang tampak berubah warna menjadi gelap atau bahkan hitam menandakan adanya penurunan kualitas. Tiga faktor utama yang menyebabkan proses ini adalah oksidasi, polimerisasi, dan kontaminasi dari sisa makanan. Mengutip dari Food Safety and Quality Institute, "kandungan asam lemak tak jenuh tinggi mempercepat oksidasi." Semakin tinggi paparan terhadap oksigen, panas, dan partikel makanan, semakin cepat proses penggelapan minyak tersebut terjadi.

Oksidasi adalah fenomena yang terjadi ketika minyak terpapar dengan udara dan panas secara terus-menerus, yang mengakibatkan lemak dalam minyak bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa baru yang tidak diinginkan. Di sisi lain, polimerisasi merupakan proses di mana molekul-molekul lemak dalam minyak saling berikatan untuk membentuk rantai yang lebih panjang dan kompleks. Proses ini sering terjadi ketika minyak dipanaskan berulang kali pada suhu tinggi. Senyawa polimer yang terbentuk tidak hanya membuat minyak menjadi lebih kental dan lengket, tetapi juga berkontribusi pada perubahan warna yang menjadi gelap.

Sebuah jurnal yang ditulis oleh Lazarick dan Kelsey dari University Lethbridge mengungkapkan bahwa penyebab minyak yang menghitam juga berasal dari residu makanan. Residu seperti tepung, protein, dan gula yang terdapat dalam breading atau batter berinteraksi dengan panas dan mempercepat terjadinya nonenzymatic browning atau reaksi Maillard, yang pada gilirannya mempercepat penggelapan minyak. Selain itu, debu, potongan makanan, dan sedimen juga dapat menyala atau terbakar saat proses penggorengan, yang menyumbang warna gelap serta aroma gosong pada minyak.

Di samping itu, sisa-sisa makanan yang tertinggal dalam minyak setelah proses penggorengan memiliki peran yang signifikan. Partikel-partikel makanan ini akan mengalami proses pembakaran dan terkarbonisasi, yang menyebabkan pelepasan pigmen gelap ke dalam minyak. Semakin banyak sisa makanan yang terakumulasi, maka semakin cepat minyak akan menghitam dan kualitasnya akan menurun secara drastis.

Dampak Buruk Minyak Goreng Hitam bagi Kesehatan

Konsumsi minyak goreng yang sudah berubah warna menjadi hitam dan mengalami penurunan kualitas dapat membawa dampak yang serius bagi kesehatan. Pemanasan berulang pada minyak ini dapat menghasilkan berbagai senyawa berbahaya, termasuk aldehida, akrolein, dan radikal bebas yang dikenal sebagai "karsinogen potensial" dan dapat memicu peradangan dalam tubuh.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh NNC Filipina, konsumsi makanan yang digoreng menggunakan minyak terdegradasi secara teratur dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis. Penyakit jantung koroner, misalnya, dapat muncul akibat peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kolesterol baik (HDL), serta peningkatan risiko aterosklerosis. Selain itu, radikal bebas yang terbentuk dari minyak yang tidak layak pakai dapat merusak sel-sel tubuh dan DNA, sehingga berpotensi memicu perkembangan sel kanker.

Sejalan dengan temuan tersebut, Food Poisoning News menambahkan bahwa minyak yang telah menghitam juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, serta berbagai disfungsi metabolik lainnya. Minyak goreng yang sudah mengalami perubahan warna juga kehilangan nutrisi penting seperti vitamin E. Mengonsumsi minyak semacam ini tidak hanya menghasilkan manfaat gizi yang minim, tetapi juga dapat memberikan beban tambahan pada organ detoksifikasi tubuh, seperti hati.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari penggunaan minyak yang telah menunjukkan tanda-tanda degradasi. Memastikan kualitas minyak goreng yang digunakan dalam memasak adalah langkah krusial untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit yang dapat muncul akibat konsumsi minyak yang tidak layak.

Cara Membuat Minyak Goreng Tetap Jernih

Untuk menjaga kualitas minyak goreng dan mencegahnya cepat menghitam, terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan: Pertama, hindarilah memanaskan minyak dengan suhu yang terlalu tinggi atau dalam waktu yang terlalu lama. Pastikan Anda menggunakan suhu yang sesuai dengan jenis makanan yang akan digoreng dan jangan sampai minyak berasap.

Kedua, penting untuk menyaring minyak setelah setiap kali digunakan. Anda bisa menggunakan saringan halus atau kain tipis untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang telah terkarbonisasi. Proses penyaringan ini sangat efektif dalam mengurangi kontaminan yang dapat mempercepat penghitaman dan kerusakan minyak. Simpanlah minyak yang telah disaring dalam wadah yang kedap udara, di tempat yang sejuk dan gelap, jauh dari sinar matahari dan sumber panas langsung.

Ketiga, sebaiknya jangan mencampurkan minyak baru dengan minyak bekas. Mencampurkan keduanya dapat mempercepat proses degradasi minyak baru karena adanya kontaminan dan senyawa teroksidasi dari minyak yang sudah digunakan. Gunakan minyak bekas hanya jika diperlukan dan pastikan untuk membuangnya jika sudah menunjukkan tanda-tanda perubahan warna atau bau yang mencolok.

Panduan Memilih dan Menggunakan Minyak Goreng yang Tepat

Pemilihan jenis minyak goreng yang sesuai sangat penting untuk mencegah penghitaman serta menjaga mutu masakan. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih dan menggunakan minyak goreng yang tepat:

Untuk penggorengan dalam (deep frying) yang membutuhkan suhu tinggi, pilih minyak dengan titik asap (smoke point) yang tinggi, seperti minyak kelapa sawit, minyak kanola, atau minyak bunga matahari. Minyak zaitun extra virgin, misalnya, lebih cocok untuk menumis atau salad karena titik asapnya lebih rendah.

Perhatikan juga jumlah minyak yang digunakan. Gunakan minyak secukupnya sesuai kebutuhan dan hindari mengisi wajan terlalu penuh agar suhu minyak tetap stabil.

Jangan menggoreng terlalu banyak makanan sekaligus, karena ini dapat menurunkan suhu minyak dan memperpanjang waktu penggorengan, yang pada akhirnya mempercepat degradasi minyak.

Kenali tanda-tanda minyak yang sudah tidak layak pakai, seperti bau tengik, warna yang sangat gelap, kekentalan yang tidak biasa, atau busa yang berlebihan saat dipanaskan. Jika minyak sudah menunjukkan tanda-tanda ini, segera buang dan ganti dengan yang baru demi kesehatan Anda dan keluarga.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Miranti
Read Entire Article
Food |